Kitab Sijjin & Illiyyin

Film Kitab Sijjin & Illiyyin: Horor Religius dengan Sentuhan Akhirat

Kitab Sijjin & Illiyyin – Di tengah menjamurnya film horor lokal yang mengandalkan visual menyeramkan, hadir sebuah karya berbeda yang menggabungkan unsur horor, spiritualitas Islam, dan refleksi moral berjudul Kitab Sijjin & Illiyyin. Film ini tidak hanya menakuti penonton lewat penampakan makhluk gaib, tetapi juga mengajak merenung tentang makna hidup, amal perbuatan, dan balasan akhirat berdasarkan konsep dalam ajaran Islam.

Sinopsis Singkat Flim Kitab Sijjin & Illiyyin

Kitab Sijjin & Illiyyin” menceritakan tentang seorang pria muda bernama Raka, seorang pengacara sukses namun korup yang sering memanipulasi hukum demi keuntungan pribadi. Hidupnya berubah drastis ketika ia mengalami kecelakaan dan mengalami mati suri selama beberapa menit. Dalam kondisi tersebut, Raka melihat dua kitab misterius—Sijjin dan Illiyyin—yang menjadi representasi catatan amal baik dan buruknya.

Sepulang dari koma, Raka mulai mengalami penglihatan gaib, mendengar suara malaikat pencatat amal, serta dihantui sosok-sosok yang diduga merupakan akibat dari dosa masa lalunya. Ia pun mulai menelusuri arti dari dua kitab tersebut, sekaligus berusaha memperbaiki hidupnya sebelum terlambat.

Makna Sijjin dan Illiyyin dalam Film

  • Sijjin: Tempat atau catatan amal bagi orang-orang yang durhaka (QS. Al-Mutaffifin: 7–9). Dalam film, Sijjin digambarkan sebagai kitab gelap yang berisi catatan dosa, dihantui makhluk yang menyerupai wujud kesalahan masa lalu.
  • Illiyyin: Tempat atau catatan amal orang-orang saleh (QS. Al-Mutaffifin: 18–21). Digambarkan dalam film sebagai kitab bercahaya yang hanya dapat disentuh oleh orang-orang bersih jiwanya.

Pemain Flim Kitab Sijjin & Illiyyin

  1. Yunita Siregar, sebagai Yuli – Ia adalah seorang wanita muda yang awalnya berhati lembut dan tulus, tetapi hidupnya berubah drastis setelah mendapat perlakuan buruk dari keluarga tempat ia tinggal.
  2. Tarra Budiman, sebagai Rudi – Ia bukan hanya diam atas kekerasan yang dialami Yuli, tetapi turut menjadi pelaku perundungan secara halus. Ia memperlakukan Yuli dengan sinis dan dingin.
  3. Dinda Kanya Dewi, sebagai Laras – Ia sering melontarkan kata-kata tajam yang menyakitkan, terutama kepada Yuli. Baginya, Yuli tak lebih dari orang luar yang layak direndahkan.
  4. Djenar Maesa Ayu, sebagai Ambar – Ambar adalah matriark keluarga yang tinggal bersama anak, menantu, dan cucu-cucunya. Meski tampak lebih lembut dibanding Laras, ia tetap membiarkan Yuli diperlakukan dengan tidak adil.
  5. Kawai Labiba, sebagai Tika – Tika digambarkan sebagai sosok yang sadar akan ketidakadilan yang terjadi pada Yuli. Namun ia memilih diam, hingga terlibat menjadi korban santet yang meneror keluarganya.

Pesan Moral Film Kitab Sijjin & Illiyyin

Kitab Sijjin & Illiyyin bukan sekadar horor menakutkan, tapi juga pengingat spiritual:

  • Setiap perbuatan dicatat, sekecil apa pun.
  • Waktu untuk bertobat terbatas.
  • Dunia hanyalah tempat sementara; yang kekal adalah amal dan balasan-Nya.

Kitab Sijjin & Illiyyin adalah film horor Islami yang unik, mencekam tanpa harus mengandalkan jumpscare murahan. Lebih dari itu, film ini menyampaikan pesan mendalam tentang hidup, kematian, dan pentingnya amal. Cocok ditonton bagi pecinta film horor yang menginginkan makna di balik ketakutan, dan bagi siapa saja yang ingin diingatkan bahwa kehidupan ini adalah perjalanan menuju akhirat.

Leave a Comment